Sastra

Melihat Tuhan Bekerja

Mereka menghalangi jalan. Lima orang memakai kaus hitam dan memakai celana jeans sobek yang dihiasi aksesoris rantai di dekat saku. Sablon logo tulisan berbentuk kupu-kupu menghiasi kaos kumal mereka, di bawah logo tersebut tertulis “Slank Nggak Ada Matinya“. Mereka terlihat masih muda, mungkin sekitar 17 tahun. Berperawakan tinggi dan ramping. Salah satu dari  lima orang […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Karya Lomba Cerpen DN 14 CSSUINWS Sastra

PESAN ABAH

Karya: Nurbaeti (Peserta Lomba Cerpen DN14 CSSMoRA UIN Walisongo) “Saya datang mencari ilmu  Mengabdi tuk cari Barokah sang guru” Begitulah bunyi salah satu poster dari sekian poster di Pondok Pesantren Baiturrohman, Peterongan, Jombang, yang tanpa sengaja terbaca oleh salah satu calon santriwati kala melihat tempat yang beberapa menit terakhir baru saja diinjaknya itu. Dialah Fatimah, […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Karya Lomba Cerpen DN 14 CSSUINWS Sastra

SA KAPOK BERMAIN DAUN BUNGKUS ITU LAGI

Karya: Dandy Muh Irawan (Peserta Lomba Cerpen DN 14 CSSMoRA UIN Walisongo) Seorang Anak Desa dari Ujung Timur Negeri yang bernama Liben. Suara ayam yang begitu nyaring berbunyi dengan merdu membangunkannya dari tidur yang sangat nyenyak. Enggan membuka mata namun,akhirnya dengan perlahan-lahan ia ingin membuka mata.   “Demi Alek”….(Liben terkaget) karena melihat matahari yang sudah mengeluarkan […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Karya Lomba Cerpen DN 14 CSSUINWS Sastra

PONDOK PESANTREN AL-IKHLAS DAN CERITA DEWI YUNI

Karya: Putri Nurcahyanti (Peserta Lomba Cerpen DN 14 CSSMoRA UIN Walisongo)  Pondok Pesantren Al Ikhlas yang terletak di Desa Sukamulya, Kuningan Jawa Barat baru 3 tahun dibangun. Namun santri sudah banyak yang menimba ilmu di sana. Kyai Hari adalah pendiri sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Al Ikhlas. Kyai Hari dan tim masih gencar mencari donatur untuk […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Karya Lomba Cerpen DN 14 CSSUINWS Sastra

RESIDU BUMI DAN PINTU DORAEMON

Karya: Enggar Yuhana (Peserta Lomba Cerpen DN 14 CSSMoRA UIN Walisongo) Kriiinggg… Kriiiinggg…. Kriiiinggg…. Kriiiiingg… Kriii— Tanganku yang lungai mencoba menggapai jam weker yang terus berdering. Aku mencoba mengumpulkan kesadaranku yang masih setengah. Matakupun masih terasa lengket untuk sekadar meninggalkan dunia mimpi. Tak lama kemudian adzan subuh berkumandang. Akupun bangkit dari tidurku, masih dengan mata […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Karya Lomba Cerpen DN 14 CSSUINWS Sastra

TUMBUH SETELAH PATAH

Karya: Rizqya Ervinabilla (Peserta Lomba Cerpen DN 14 CSSMoRA UIN Walisongo) “Biqodril kaddi tu’tho maa taruumu. Dengan kadar kerja kerasmulah kamu akan diberi apa yang menjadi cita-citamu. Maka, kerahkan usaha semaksimal mungkin untuk hasil yang selaras.” •• “Fia … Fia …,” lirihan seseorang berhasil menarik kesadaran Alifia kembali. Kelopak matanya membuka perlahan. Asap yang berkepul, […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Karya Lomba Cerpen DN 14 CSSUINWS Sastra

SALAH KETIDAKTAHUAN BUKANLAH AKHIR

Karya: Muhammad Wafiyuddin (Peserta Lomba Cerpen DN 14 CSSMoRA UIN Walisongo) Seperti halnya seorang siswa SMA yang masih ingin menikmati masa muda dengan hal yang ia suka dan melakukan segala hal karena kehendaknya sendiri untuk mencapai apa yang diinginkan. Tapi tidak demikian untuk Bayu. Dia adalah seseorang yang baik dan penurut dengan orang tuanya dan […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Sastra

ALU SI PEJALAN KAKI

Karya: Salwa Fadhilah (Peserta Lomba Cerpen DN 14 CSSMoRA UIN Walisongo) Semua tahu hidup bukanlah hal mudah. Hidup itu mahal dan tak ada tebusannya. Dibilang hidup mudah tidak salah. Hidup itu sulit itu juga benar. Perlu ambil jalan tengahnya bijak menjalani segala problema kehidupan. Negeri ini tak bisa lepas dari perkembangan peradaban. Manusia seperti diriku […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Karya Lomba Cerpen DN 14 CSSUINWS Sastra

SECERCAH ASA GADIS PESANTREN

Aku adalah si gadis pesantren, orang-orang memanggilku Luna. Ya itu namaku. Aku adalah gadis pesantren dari ujung timur pulau Jawa, pesantren kecil yang memiliki fasilitas jauh dari kata serba ada. Hidupku tak banyak berkembang, sebab rasa frustasiku masuk pesantren dengan kata paksa. Namun, aku sadar bahwa untuk menjadi manusia yang sejahtera harus bersusah mengepakkan sayap […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya