Sastra

GUGUR SEBELUM LAYU

oleh: Wahyudi (CSSMoRA UIN Walisongo)   Dikara pemuja sang bulan Nyatanya sang matahri lebih bersinar Dibuthkan dengan segala penyembahan Abdi yang nyatanya jelata Apakah insan yang hina Sungguh hanya kecewa Disini kuabdikan prihal hati Agar menjadi obat lara Tapi ini,,,,, laksanak dari Menuusuk hati, LUKA!!! Faktanya itu hanya seutas pengalaman Membuat diri ini terhina dalam […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Sastra

PENANTIAN TAK BERUJUNG

Oleh: Fadly Rahmadi (CSSMoRA UIN Walisongo 2018) Lelah letih sudah langkah kaki Lemah lunglai ayunan tangan ini Berjalan tak sampai, berayun tak henti Tapi yang di cari seolah riap di telan bumi   Ditemani mentari timur di awal pagi Ku duduk sendiri di pelabuhan purnama ini Hempaskan lelah letihnya kedua kaki Debu menempel di sekujur […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Sastra

Cerita Gadis dan Kopiku

Oleh: Umi Latifah Langit sore bulan Desember hampir selalu gelap. Udara yang tertahan selama menemui waktu untuk bebas dan kembali bermuara di lautan. Bereuni sembari membagi kenangan selama menjelajah langit, bermetamorfosis menjadi sebuah salju yang indah dan luruh kembali menjadi butiran udara yang jatuh ke Bumi. Begitu juga kami yang mengumbar cerita dari banyak topik […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Sastra

Pintuku Tak Pernah Terbuka

oleh: Fajri Zulia Ramdhani Aku kehilangan 2/3 ruas hati, setelah kembali dari kebun bunga miskin semerbak ilalang tinggi mengahalang pandang, tanah busuk tengik menyeruak aku berjalan jejak di setapak yang dibangun dusta tak bertepi, hilang ujung dan aku buntu   Lusa lalu 3/7 kamu datang tok tok mengetuk pintu ya ya, kubuka perlahan dan kau […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Sastra

Lalu Aku Kagum

Lalu aku kagum Pada senyum yg tak luntur meski diterpa nelangsa Pada kebaikan yg tak henti kau berikan pada si penoreh luka Pada tekad yang tak goyah meski kau diam2 menangis tak berdaya Kuberi jarak, berharap kau mendekat agar bisa ku peluk erat Kau pilih diam, dan aku memutuskan untuk membangun sekat Jangan tanya traumaku […]

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya
Sastra

Mayat Kosong

Pikir benar yang begitu liar Pikir benak yang begitu liarBertanya-tanya kepada akal!Tentang hari-hari tanpa jasadDikala perbaringan yang gelapKetika jiwa tak lagi selaras makna duniaInsan kotor didekap dalam hambaLisan rapuh berkata dalam diam,Sedang yang lain mulai bercakapDisaat pekat menyelimuti dengan riangAkankah tubuh ini melawan?!Sekali lagi menerka nerkaApa mungkin sebongkah mayat ini selamat? Belu, 23 Juli 2020Yudi

Loading

Tidak ada komentar Selengkapnya