Semarang, Dalam rangkaian Dies Natalis ke-14 CSSMoRA UIN Walisongo Semarang, Talk Show yang dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2021 menjadi puncak dari rangkaian Dies Natalis secara online melalu zoom cloud meeting.
Dalam acara ini panitia mengusung tema Falak, yaitu “Implementasi Kriteria Jakarta 2017”, dan mengundang beberapa narasumber luar biasa diantaranya yakni KH. Ahmad Izzuddin selaku ketua asosiasi dosen Falak Indonesia (Asfi) yang pada kesempatan kali ini menyampaikan materi dalam perspektif fikih, kemudian pak KH. Slamet Hambali selaku wakil ketua LFPBNU yang menyampaikan materi dalam perspektif Nahdhatul ulama, selanjutnya ada pak Thomas selaku kepala lapan pada tahun 2014 -2021 yang membawakan materi menurut perspektif Astronomi, juga pak H. Ismail Fahmi selaku Kasubdit Hisab Rukyat yang membawakan materi menurut perspektif Kementrian Agama, dan yang terakhir H. Syarief Ahmad Hakim selaku wakil ketua dewan hisab rukyat PP Persih yang membawakan materi menurut perspektif Persih. Dan acara talk show ini di pandu oleh moderator yang juga merupakan alumni CSSMoRA UIN Walisongo Semarang tahun 2008 sekaligus dosen UIN Walisongo yakni bapak Nur Hidayatullah.
Acara talk Show Nasional yang di gelar sebagai puncak Dies Natalis ke-14 ini di buka untuk umum, yang mana pesertanya tidak hanya dari anggota CSSMoRA UIN Walisongo, akan tetapi juga banyak dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum juga dosen di luar UIN Walisongo.
Dalam acara Talk Show Nasional ini juga mengundang Bapak Waryono Abdul Ghofur selaku Direktur PD PONTREN sebagai Keynot Speaker, namun karena beliau berhalangan hadir sehingga hanya bisa ikut bergabung sebentar dan mewakilkan Keynot Speaker beliau ke bapak basnang said selaku Kasubdit… dimana dalam kesempatan kali ini menyampaikan selamat atas terselenggaranya acara Dies Natalis yang ke-14. Dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pengelola. dan titipan dari bapak dirjen bahwa “Mahasantri pbsb ini tidak sama dari mahasiswa lainya karena memili gelar berprestasi sehingga gelar inilah yang harus dipertahankan, oleh karenanya prestasi baik akademik maupun non akademik harus di tunjukkan kualitasnya”. Sehingga beliau berharap bahwa kampus kampus ini di warnai oleh Mahasantri pbsb yang bisa menduduki kursi Dema dll, tidak hanya besar di dalam tempurung. Beliau juga berharap bahwa 4 tahun ini digunakan dengan baik, dengan melatih skill terutama dalam kepemimpinan, bahwa IPK itu merupakan salah satu indikator keberhasilan tapi sesungguhnya indikator yang mengantarkan menjadi orang sukses adalah keberadaan, pengalaman dan juga berorganisasi, karena pengalaman pengalaman itu yang didapatkan dikampus. Beliau juga berharap bahwa Mahasantri harus menguatkan bahasa asing karena kemungkinan pada 2022 LPDP akan di kelola oleh kementerian agama. Dalam aturan yang belum tertulis tapi ada komitmen ingin melanjutkan ke jenjang S2 dan S3 maka bisa menunjukkan ke kementerian agama dan pengabdiannya bisa dimanapun asalkan tetap menjalin silaturahmi dengan pondok asal. Beliau juga menggagas beasiswa S1 bisa melanjutkan S2 dengan harapan dapat mengabdikan diri dan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan, memanfaatkan waktu dengan baik. Terakhir beliau memberikan pesan untuk bijak dalam ber medsos, kuatkan literasi, sayangi masa depanmu jangan seenaknya memposting hal hal yang bisa merusak masa depan. Kecerdasan tidak penting dalam sebuah bangsa, dalam konteks bahwa negara membutuhkan orang yang cerdas tetapi pada sisi yang lain lebih membutuhkan orang yang loyal terhadap bangsa, lebih baik bila tidak ada pilih memilih orang yang biasa saja tetapi loyal yang kemudian bisa di didik menjadi pintar. Kecerdasan memang terdepan tapi tetap harus ada komitmen dan mencintai tanah air. Beliau juga sering menyampaikan kepada ketua CSSMoRA untuk mempertimbangkan kembali kata CSSMoRA tidak apa apa lagu dan lain lainnya tetap, tetapi dalam praktek admistrasi surat menyurat menggunakan aturan presiden dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar termasuk organisasi, apalagi kita bagian kementerian agama bagian dari negara. Beliau berharap sebelum pergantian pengurus CSSMoRA Nasional sudah tercetuskan nama agar bisa segera diwujudkan. Pesan terkhusus untuk angkatan 2018 agar segera menyelesaikan pendidikan nya karena negara tidak akan menanggung bila tidak lulus tetap waktu, karena negara tidak mau menanggung bila tidak selesai pada semester 8. Sebagai penutup sambutannya mengucapkan selamat harlah CSSMoRA, dari CSSMoRA lahir pemimpin yang bangsa hebat yang diantara dari jurusan Ilmu Falak. Ilmu Falak adalah ilmu sepanjang masa, maka perinovasilah agar Ilmu Falak cakupannya lebih luas.
Tak lupa bapak Moh Hasan selaku pengelola pbsb UIN Walisongo Semarang Dalam sambutannya beliau mengatakan Bahwa banyak doa, harapan serta ucapan dari para guru, kiyai serta pembina dan yang lainnya silahkan hal ini diresapi dicatat dengan baik dan di implementasikan, beliau juga mengapresiasi panitia juga pengurus yang telah berjibaku sehingga acara ini terlaksa dengan baik meskipun ada sedikit kendala, beliau juga mengungkapkan Terima kasih banyak kepada kementerian agama yang sampai saat ini masih memberikan dukungan yang luar biasa, dan semoga bisa menjadi berkah untuk teman teman yang belajar di UIN Walisongo melalui jalur PBSB, beliau juga mengatakan sebagai mukhasabah kita harus bisa melakukan peningkatan kwalitas diri melalu prestasi, organisasi dan kegiatan akademik ilmiyah. Selain itu salah satu inisiasi untuk meningkat kwalitas diri beliau telah mengusulkan Beasiswa lanjut dari S1 ke S2 dan S3, semoga dari kementerian agama bisa merealisasikan ini. Beliau juga menunggu teman teman CSSMoRA UIN Walisongo mengelakkan sayapnya lebih luas dan tinggi sebagaimana tema dari acara Dies Natalis
Hamjan selaku ketua umum CSSMoRA UIN Walisongo Dalam sambutannya mengatakan bahwa dengan adanya acara Talk Show ini di harapkan bisa membuka wawasan teman-teman dan bisa menjawab bagaimana jika kriteria rekomendasi Jakarta ini di terapkan. Dan dengan diadakannya Talk Show Nasional ini sebagai puncak Dies Natalis CSSMoRA yang ke-14 yang menandakan bahwa sekarang CSSMoRA sudah berumur 14 tahun sejak berdirinya pada tahun 2007.
Menurut Fadhil, selaku ketua panitia dari Talk Show Nasional, acara ini sangat bagus, karena hal ini menunjukkan jati diri kita selaku CSSMoRA UIN Walisongo jurusan ilmu Falak yang menjadi ciri khas kita. Harapan kedepannya anggota CSSMoRA semakin dewasa dan matang, dan ke CSSMoRA nya tidak hanya di pegang, juga bisa mengimplementasikan loyalitas tanpa batas
Acara Talk Show Nasional ini dimulai dari jam 08.30 – 12.00 dengan akhir acara di umumkan nya pemenang lomba cerpen yang di menangkan oleh
☆ Juara 1
“Hidangan Terbaik untuk Presiden”
(Oleh: Iqbal Hasyim)
☆ Juara 2
“Mengidam”
Karya : Cinta Maulida Azbi
☆ Juara 3
“Mantini”
Karya: Eko Setyawan
☆ Juara Favorit
“Sebelum Hujan Reda”
Karya: Matahari
Komentar