Webinar Nasional CSSMoRA UIN Walisongo: Menggapai Mimpi, Menerobos Batas Dunia dalam Menuntut Ilmu di Luar Negeri

IMG-20240526-WA0028
IMG-20240526-WA0027
IMG-20240526-WA0029
IMG-20240526-WA0032
IMG-20240526-WA0030
IMG-20240523-WA0044
previous arrow
next arrow

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap manusia, semakin jauh perjalanan kita menuntut ilmu maka semakin banyak kita mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang luas. Salah satunya bisa belajar di Luar Negeri adalah sebuah kesempatan yang sangat diinginkan oleh banyak orang. Kini, Departemen P3M atau Departemen Pemberdayaan Pesantren dan Pengabdian Masyarakat CSSMoRA UIN Walisongo kembali menghadirkan Webinar Nasional bertajuk tema “Menggapai Mimpi, Menerobos Batas Dunia; Memahami Tantangan dan Peluang Studi di Luar Negeri”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Mei 2024 pada pukul 17.45 sampai selesai dan dilaksanakan melalui via zoom meeting.

Rangkaian acara pembukaan kegiatan dipandu oleh Kms. Abizar Al-Ghifari sebagai MC. Dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars CSSMoRA oleh seluruh peserta yang hadir. Kemudian dilanjut berbagai susunan acara seperti sambutan ketua panita oleh Ahmad Munawir Baidlowi, sambutan ketua umum CSSMoRA UIN Walisongo yakni Muhammad Wahyudi Arafah, Sambutan Ketua Umum Nasional CSSMoRA oleh Faizal Amin, dan sambutan pengelola PBSB UIN Walisongo Bapak Ahmad Munif, M.Si sekaligus membuka acara webinar ini.

Dalam sambutannya, Bapak Ahmad Munif menyampaikan bahwa

“Di agama islam kita diwajibkan untuk menuntut ilmu sepanjang hidup kita, dimulai dari kita dilahirkan sampai meninggal dunia, yang mana terdapat di dalam hadist أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ. Jadi, jika ada seseorang yang tidak mau belajar semasa hidupnya maka dia sudah melanggar perintah agama. Selain kita bisa mendapatkan ilmu pada saat dikelas dan melalui buku-buku, kita juga bisa mendapatkan ilmu dari lingkungan sekitar. Mengenai kuliah diluar negeri diharapkan bisa mendapatkan pelajaran-pelajaran yang lebih bijak sehingga menjadikan seseorang itu menjadi lebih baik dan bisa memahami orang lain”.

Webinar Nasional CSSMoRA dimoderatori oleh Varas Awla Zakan Tajalla dan menghadirkan narasumber luar biasa Muhammad Arinal Haq yang saat ini sedang menempuh jenjang S2 di Manchester, Inggris sekaligus mendapatkan beasiswa LPDP Luar Negeri. Beliau merupakan presiden NAYS Indonesia dan seorang penulis buku yang berjudul Pada Sebuah Jalan Panjang Bernama Pulang.

Arinal Haq berbagi pengalamannya dalam webinar ini dengan ringan dan santai. Ia menyampaikan bahwa alasan kuliah di Luar Negeri bukan karena pendidikan di Indonesia kurang memadai, akan tetapi perlunya diri kita untuk mengembangkan potensi diri serta memperluas relasi dan karir. Banyak akses dan fasilitas pendidikan di Luar Negeri yang memadai, sehingga bisa menjadi sarana untuk menunjang dan mendukung pembelajaran yang sedang kita tempuh. Tak hanya itu, kita bisa mendapatkan berbagai award dengan mengekspor budaya Indonesia ke Luar Negeri. Pada saat ini, Peluang untuk bisa kuliah di Luar Negeri sangatlah besar, mulai dari beasiswa, Exchange, Magang Internasional dan lain sebagainya. Akan tetapi, tantangan yang harus dilalui juga sangatlah besar, perbedaan waktu salat, penyesuaian dengan sistem dan metode pengajaran, perbedaan bahasa dan adat kebiasaan, dan lain-lain. Jangan jadikan tantangan sebagai hal yang menakutkan, jadikanlah tantangan sebagai pacuan dalam berusaha. Ingat, tak ada pelangi yang akan menyapa, tanpa deras hujan sebelumnya. Mulai persiapkan semua itu dari sekarang karena tanpa aksi nyata, mimpi-mimpi hanya akan jadi angan belaka. Bangun dan wujudkan impian yang kamu punya.

Setelah penyampaian materi usai, sesi diskusi dibuka dengan dipandu oleh moderator. Para peserta terlihat antusias dan penuh semangat memberikan pertanyaan kepada narasumber. Panitia telah menyiapkan doorprize yang menarik bagi penanya terbaik, Arinal Haq juga memberikan bukunya kepada salah satu pemenang. Acara kemudian ditutup dengan foto bersama.

Loading

Perkukuh Kebhinekaan, KKN MMK Kelompok 22 UIN Walisongo Gelar Acara Webinar Moderasi Beragama bersama Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra

Selasa, 26 Juli 2022. Dalam ikut menyemarakkan moderasi beragama yang dipelopori oleh Kementerian Agama RI, KKN UIN Walisongo Semarang yang diselenggarakan pada tahun ini mengambil tema besar tentang moderasi beragama. Dengan demikian, KKN MMK Kelompok 22 berinisiatif untuk ikut mendobrak dan menyemarakkan moderasi beragama dengan mengadakan webinar moderasi beragama.

Adapun tema yang diambil pada webinar tersebut yaitu “Moderasi Zaman dalam Keberagaman Perkukuh Kebhinekaan” dengan subtema “Sejarah dan Perkembangan Moderasi Beragama di Indonesia (kajian dalam agama Islam dan agama Buddha)”, yang diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra.

Webinar tersebut mengundang pembicara dari dua pihak dengan latar belakang yang berbeda, yaitu Bpk M Makmun Dosen Ilmu Al-Qu’an dan Tafsir UIN Walisongo dan Bpk Suranto Dosen Sekolah Tinggi Agama Buddha Syailendra. Dengan mengundang pembicara yang berlatar belakang berbeda, menjadikan webinar tersebut cukup menarik perhatian peserta.

Sulton Hidayat, selaku Kordes KKN MMK Kelompok 22 mengatakan “webinar ini dilatarbelakangi dengan adanya inisiatif dari teman-teman KKN yang selain ikut menyemarakkan moderasi beragama juga adanya pemeluk agama yang berbeda dalam lingkungan tempat KKN MMK Kelompok 22 yang didominasi oleh warga non muslim. Untuk itu, diharapkan dengan webinar ini bisa memberikan wawasan juga kesadaran kepada kita semua akan pentingnya moderasi dan toleransi yang harus dijunjung tinggi”.

Ucapan terimakasih juga diucapkan oleh Ketua BEM STAB Syilendra, saudari Amba Pali yang sangat senang dan sangat berterimakasih karena sudah melibatkan para mahasiswa STAB Syailendra dalam webinar tersebut. Sehingga terjalin komunikasi yang baik dan menambah keakraban juga saling menghormati antar sesama.

Ibu Shokikatul Mawaddah selaku DPL KKN MMK Kelompok 22 juga sangat mengapresiasi dengan diselenggarakannya acara webinar moderasi beragama. Karena di lingkungan tempat KKN memang sangatlah terbentuk dengan baik bagaimana toleransi antar umat beda agama dan moderasi yang secara tidak langsung terbentuk didalamnya. Oleh karena itu dengan adanya webinar tersebut sudah seharusnya kita yang sudah tau dan sadar haruslah memberikan contoh dengan sikap yang bijaksana dan saling bertoleran tanpa membedakan dari sudut apapun itu.

Pematerian dan diskusi berlangsung kurang lebih selama 2 jam, dengan penyampaian materi pertama dari Bpk Suranto dan dilanjutkan Bpk Makmun dengan pemaparan yang sangat luar biasa. Antusias dan keaktifan para peserta juga cukup luar biasa dengan adanya beberapa peserta yang bertanya dan mereview materi yang sudah dipaparkan oleh pemateri.

Acara tersebut diakhiri dengan foto bersama dan pengumuman pemenang doorprize.

-Red Ani Uswatun (CSSMoRA UIN Walisongo angkatan 2019)

Loading