Berbekal semangat kolaborasi, CSSMoRA UIN Walisongo bersama Relawan Gesit Semarang dan komunitas-komunitas sosial lainnya melaksanakan program AMJI (Aksi Muda jaga Iklim) pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025 di Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara.
“Alhamdulillah, pada hari sabtu tanggal 25 oktober 2025 kami dari P3M CSSMoRA UIN Walisongo dan Relawan Gesit berkolaborasi dalam Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI), yakni melaksanakan kegiatan bersih bersih di pemukiman warga kampung nelayan dan pesisir pantai. Acara ini bertujuan untuk menyadarkan kalangan anak muda akan pentingnya menjaga kebersihan di Bumi yang kita pijak, serta meminilisir banjir dari sampah sampah yang tersumbat diselokan. Tentunya kegiatan ini sangat seru karena dari kegiatan ini, kami dapat menambah relasi, pengalaman, dan kebersamaan,” ucap Ais Nur Rizqi, koordinator Departemen P3M.
AMJI atau Aksi Muda Jaga Iklim merupakan program kolaboratif yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia, yang bertujuan sebagai sarana edukasi terkait krisis iklim dan wadah bagi anak muda dalam memberikan kontribusi nyata. Terdapat 1000 titik penyebaran di seluruh Indonesia, 50 titik diantaranya berkolaborasi dengan Relawan Gesit, salah satunya di wilayah Semarang. Aksi ini bukan hanya sekedar berkolaborasi dengan komunitas lainnya, tetapi juga berkolaborasi program, yaitu program Pasukan Anti Lapar.
Dalam aksinya, Relawan Gesit Semarang turut menggandeng CSSMoRA UIN Walisongo melalui Depatemen P3M (Pemberdayaan Pesantren dan Pengembangan Masyarakat). 22 orang anggota CSSMoRA UIN Walisongo berkontribusi dalam aksi ini, sehingga keseluruhan relawan yang turun aksi berjumlah sekitar 30 orang.
“Dengan berkolaborasi bersama komunitas-komunitas lain, salah satunya dari CSSMoRA UIN Walisongo, ya kita sama-sama saling berbagi kebermanfaatan, saling jaga iklim, dan jaga kebersamaan,” ujar Rozi, ketua Relawan Gesit Semarang.
Pelaksanaan aksi di mulai dengan bergotong royong bersama warga membersihkan sampah di sekitar Masjid I’tikaf Al-Firdaus, Balai Adat Desa, TPQ Al-Firdaus Tambakrejo, dan pemukiman warga Kampung Nelayan. Kemudian di lanjut dengan membersihkan sampah plastik yang ada di pesisir mangrove Kampung Nelayan. Aksi yang dilakukan ini adalah bentuk upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir.
“Tujuannya adalah untuk menjaga lingkungan disini. Karna bisa dilihat, disini masih banyak sampah. Walaupun masih belum bisa full merata, setidaknya kami berusaha membantu untuk mengurangi sampah terrsebut, terutama sampah plastik. Ya, supaya mengantisipasi dampak adanya banjir, rob, dan sebagainya,” jelas Rozi.
Setelah melakukan pembersihan sampah di pesisir pantai, kegiatan aksi dilanjutkan dengan program Pasukan Anti Lapar. Program ini bermaksud untuk berbagi manfaat dengan mengajak para warga Kampung Nelayan untuk bercengkrama dan makan bersama. Dengan lauk yang sederhana, para warga dan para relawan melingkar bersama, menyantap makanan yang telah tersedia.
“Kami merasa senang karena kegiatan Relawan Gesit di Tambakrejo ini sangat bermanfaat untuk kami, terutama masalah sampah. Jadi, kalau bisa jangan cuma hari ini saja datang kesini, bantu-bantu kami untuk menjaga lingkungan. Kami warga Tambakrejo mengucapkan terimakasih banyak untuk Relawan Gesit dan tim, karna sudah membuat kampung kami kembali bersih,” ucap salah satu warga kampung Tambakrejo.
Momen makan bersama tersebut menjadi penutup dari semua rangkaian kegiatan aksi. Aksi kolaboratif ini meninggalkan kesan berharga bagi para relawan dan warga kampung, terutama dalam hal kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan terjalinnya kebersamaan untuk menebar kebermanfaatan.
![]()