Kurma (Kuliah Ramadhan): Kita Bikin Paling Romantis

Screenshot_2024_0401_043927
Screenshot_2024_0401_044001
Screenshot_2024_0401_044054
Screenshot_2024_0401_043927
PlayPause
previous arrow
next arrow

Pada hari Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 14.00, telah dilaksanakan kegiatan Kuliah Ramadhan yang bertemakan “Kita Bikin Paling Romantis”. Kegiatan ini bertempat di Depan Gedung Parkir Kampus 3 UIN Walisongo. Kegiatan ini merupakan bagian dari program PSDM CSSMoRA UIN Walisongo yakni Ngopi (Ngobrol Pintar) yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi anggota untuk melihat persoalan dari berbagai aspek, saling bertukar aspirasi dan mendiskusikan permasalahan-permasalahan masa kini.

Acara dibuka oleh Umi Kalzum selaku moderator dengan menyanyikan sebait lagu “Kita Bikin Paling Romantis” untuk membangun suasana yang positif. Kemudian dilanjutkan penyampaian materi oleh Varas Awla Zakkan T. dengan semangat dan pengetahuan yang mendalam tentang tema yang diangkat.

Diskusi bermuara pada pentingnya mengenal Allah sebagai langkah awal dalam membangun hubungan yang romantis dan bermakna. Berangkat dari bekal ini nantinya kita sebagai hamba dapat menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, meningkatkan ketakwaan dan mempererat silaturahim. Salah satu amalan yang powerful di bulan Ramadhan adalah Shalawat, seperti hadits Nabi saw.

عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم

“Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).

Diantara banyaknya shalawat, Shalawat Fatih menjadi yang utama. Dikutip dari Kitab Perukunan Melayu. Dalam kitab tersebut terdapat kutipan dari Syekh Al-Arif Al-Kubra yang menyebut khasiat atau keutamaan membaca Shalawat Fatih.

“Barang siapa membaca shalawat ini seumur hidupnya sekali, niscaya ia dipelihara Allah Ta‘ala dari api neraka dan mewajibkan baginya husnul khatimah” (Syekh Al-Arif Al-Kubra, Perukunan Melayu, Jakarta: Al-‘Aidrus, halaman 52).

Setelah penyampaian materi usai, sesi diskusi dibuka dengan dipandu oleh moderator. Para peserta terlihat antusias dan penuh semangat berbagi pandangan serta pengalaman mereka mengenai fenomena yang ditemui selama Ramadhan tahun ini. Setelah selesai diskusi, pemateri menutup Kuliah Ramadhan dengan sebuah hadits,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, kegiatan “Kita Bikin Paling Romantis” berhasil menciptakan ruang diskusi yang produktif dan memberikan inspirasi bagi peserta untuk merenungkan hubungan mereka dengan Allah, khususnya dalam bulan Ramadhan tahun ini.

Loading

PENGETAHUAN KEPENULISAN DALAM KEGIATAN NGOBROL PINTAR #17

Semarang, Jumat 30 Januari 2022. CSSMoRA UIN Walisongo Semarang mengadakan rutinan Ngopi (Ngobrol Pintar) ke 17, acara tersebut merupakan salah satu proker dari DHD (Departemen Hubungan Dalam) yang mana pada Ngopi kali ini mengambil tema “Secangkir Wawasan dengan Pengetahuan Kepenulisan”. Tema tersebut diambil, mengingat pentingnya kita sebagai mahasiswa mengetahui teknik-teknik dalam kepenulisan, baik dalam kepenulisan makalah, jurnal, ataupun skripsi dan tesis.

Pemateri kali ini merupakan alumni CSSMoRA angkatan 2012 yaitu Kak Salapudin yang tentunya juga aktif dalam dunia kepenulisan. Saat menyampaikan materi dan pengalamannya, Kak Salaf juga memberikan motivasi kepada adek-adeknya supaya tidak bermalas-malasan dalam hal menulis. Karena banyak sekali presentase manusia di Indonesia terutama, yang tidak suka dengan menulis dan membaca. Oleh karena itu, dalam penyampaian materi dan diskusinya Kak Salapudin sangat-sangat mendorong supaya menjadi mahasiswa yang aktif dalam hal apapun terutama dalam dunia literasi.

Menulis itu bukan hal yang susah, bukan hal yang berat juga, apapun yang ada dipikiran kita bisa kita tulis. Entah curahan hati, pengetahuan, dsb. Semuanya ditulis. Menulis tidak harus yang diterbitkan lalu menjadi buku yang dikenal banyak orang, tidak harus seperti itu. Pertama, menulislah untuk diri kita sendiri, semakin kamu merasa kurang dengan tulisan itu, menulislah untuk orang lain supaya memberikan manfat lewat hasil tulisan kita” ujar Kak Salapudin dalam penyampaian materinya.

Para peserta juga banyak yang merasa tertarik dan merasa senang bisa berdiskusi langsung dengan kak Salapudin. Sehingga para peserta juga merasa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan yang luar biasa, terutama dalam penulisan makalah yang sering kali digunakan setiap kuliah.

-Red Departemen Hubungan Dalam

Loading