Berkat Konsistensi, Ahmad Agil Tsabata jadi Wisudawan Terbaik Ilmu Falak

Cssmorawalisongo.org – Ahmad Agil Tsabata resmi dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Program Studi Ilmu Falak S1 pada Wisuda Tahun 2025. Mahasiswa kelahiran Jember, 29 Desember 2003 ini berhasil menyelesaikan studinya tepat waktu dengan hasil yang membanggakan, menunjukkan dedikasi tinggi terhadap akademik, organisasi, dan pengabdian.

Wawancara dilakukan secara daring melalui WhatsApp (24 /05/2025), mengingat kesibukan dan jarak yang tidak memungkinkan untuk bertemu langsung. Dalam perbincangan hangat tersebut, Agil mengungkapkan bahwa capaian ini adalah buah dari perjuangan panjang dan penuh tanggung jawab.

“Ini adalah sebuah kehormatan sekaligus pengingat bahwa gelar ‘terbaik’ bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar,” ujar Agil.

Ia menjelaskan bahwa selama kuliah, ia memegang teguh prinsip kedisiplinan, konsistensi dalam belajar, serta manajemen waktu yang seimbang antara kuliah, organisasi, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. Bagi Agil, konsistensi kecil justru lebih berdampak besar dibandingkan usaha yang besar tapi sesaat.

Salah satu tantangan terbesar selama masa kuliah justru datang dari dalam diri sendiri.

“Yang paling berat itu berdamai dengan diri sendiri. Kadang kita ragu, lelah, merasa tidak mampu, bahkan sempat merasa salah jurusan seperti saya di awal-awal. Tapi dari situ saya belajar, jangan jadikan itu beban. Ambil jeda, renungi, lalu bangkit lagi. Kesulitan itu pintu menuju versi diri yang lebih kuat,” jelasnya.

Agil menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada kedua orang tua, para dosen, teman-teman seperjuangan, khususnya teman sekamar di pondok YPMI Al-Firdaus, serta para alumni Nurul Jadid di Semarang yang banyak berdiskusi dengannya selama proses penyusunan skripsi.

Setelah wisuda, Agil berencana kembali ke kampung halamannya di Jember untuk melaksanakan tanggung jawab pengabdian. Ke depan, ia juga berencana melanjutkan studi S2 di UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember, mengambil bidang yang lebih spesifik di Hukum Keluarga Islam.

Kepada mahasiswa lainnya, Agil menitipkan pesan penuh semangat,

“Jangan menyerah pada kegagalan, karena di dalam setiap proses pasti ada pembelajaran. Cari mentor, dan pandai-pandailah bergaul dengan orang-orang positif. Jaga keseimbangan antara akademik, kehidupan pribadi, dan organisasi. Jangan tumbang karena hal apa pun.”

Kisah perjuangan Ahmad Agil Tsabata membuktikan bahwa ketekunan, ketulusan, dan keberanian untuk terus melangkah mampu menghantarkan seseorang mencapai puncak prestasi. Namun baginya, puncak ini hanyalah titik awal dari tanggung jawab yang lebih besar kepada masyarakat dan ilmu pengetahuan.

 

Loading