MAJALAH ZENITH EDISI 17

Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan juga anugerahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad, yang selalu menjadi wasilah kami dalam doa. Setelah sekian lama pengerjaan Zenith terhenti, akhirnya pada periode kepengurusan 2024-2025, divisi jurnalistik kembali dibentuk dalam rangka untuk kembali menerbitkan majalah Zenith edisi ke 17.

Selanjutnya, rasa terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang mendukung dan berkontribusi dalam pengerjaan Majalah Zenith. khususnya, kepada teman-teman divisi jurnalistik, segenap penulis, dan juga teman-teman CSSMoRA yang yang turut berkontribusi dalam tebitnya majalah ini.

Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada para tokoh yang telah bersedia kami wawancarai khususnya Pak Dr. M. Basthoni, Prof Thomas Djamalludin, Dr Kassim Bahali dan juga para allumni yang senantiasa membimbing dan memberikan sumbangsih pemikirannya dalam rangka terbitnya majalah Zenith.

Sebagai mana edisi-edisi sebelumnya, majalah Zenith senantiasa hadir dengan ciri khas pembahasan ilmu falaknya. Pada edisi ke 17 ini tim redaksi mengusung judul “Dinamika Penentuan Awal Waktu Subuh”. Hal yang melatarbelakangi tema tersebut adalah permasalahan mengenai awal waktu subuh yang ramai sekitar tahun 2010 ternyata belum mencapai kesepakatan kriteria hingga kini.

Perbedaan yang masih terjadi berimplikasi pada perbedaan waktu salat antara pemerintah dan kelompok lain. Meski demikian, belum banyak tulisan yang membahas secara spesifik masalah ini.

Sehingga sebagian masyarakat belum sepenuhnya menyadari bahwa ternyata kriteria waktu subuh yang mereka anut ternyata memiliki perbedaan. Kriteria yang umum dan dipakai oleh pemerintah adalah ketinggian matahari -20°. Sedangkan ormas Muhammadiyah menganut -18° senada dengan negara Malaysia yang telah mengubah dari -20° ke -18°.

Majalah Zenith kali ini akan membahas akar perbedaan dari kriteria tersebut berdasarkan kajian dan wawancara dengan para pakar. Harapannya majalah edisi 17 ini akan memberikan manfaat dan juga pengetahuan baru kepada mahasiswa dan juga masyarakat terkait realita serta dinamika penentuan kriteria waktu subuh yang sempat ramai di Indonesia.

Kami sadar bahwa majalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran akan sangat membantu demi terciptanya kualitas majalah yang lebih baik lagi ke depannya. Sebaliknya jikalau pembaca mendapatkan manfaat kami sangat berharap teman-teman yang membaca bisa membagikan pengetahuannya kepada siapapun yang membutuhkan.

 

Majalah bisa di download di sini

 

Loading