Pemilihan Ketua Umum CSSMoRA UIN Walisongo Periode 2024-2025 Sukses: Muhammad Ilham Awaludin Terpilih Sebagai Ketua Baru

IMG_7225-min
IMG_7104-min
IMG_7100-min
IMG_7113-min
IMG_7237-min
previous arrow
next arrow

Pemilihan ketua umum CSSMoRA UIN Walisongo periode 2024-2025 sukses dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 26 Mei 2024 lalu. Pesta demokrasi ini merupakan sarana penyaluran suara anggota CSSMoRA untuk dapat memilih ketua umum yang baru. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan CSSMoRA UIN Walisongo mendapatkan kader kader baru yang membawa dobrakan perubahan lebih baik lagi.

Kegiatan pemilu diawali dengan adanya pendaftaran calon kandidat ketua pada tanggal 15 sampai 17 Mei 2024 kemudian dilanjutkan dengan verifikasi data pencalon pada tanggal 18 sampai 19 Mei 2024. Dari hasil tersebut, ada dua kandidat calon ketua umum CSSMoRA UIN Walisongo yang lolos seleksi. Yaitu atas nama Farijil Humam sebagai kandidat nomor urut 01 dan Muhammad Ilham Awwaludin dengan nomor urut 02.

Rangkaian pemilu kemudian dilanjutkan kampanye yang dilaksakan pada tanggal 21 sampai tanggal 24 Mei 2024. Disela kampanye meriah dari setiap kandidat ketua umum, dilaksanakan pula debat kandidat pada tanggal 23 Mei 2024 di Gazebo YPMI Al Firdaus. Pada debat ini, turut diundang panelis panelis berpengalaman yakni alumni CSSMoRA UIN Walisongo. Kehadiran para panelis memberikan kontribusi besar saat debat. Anggota cssmora lebih mengerti dan mempunyai gambaran tentang visi misi calon ketua yang akan mereka pilih berdasarkan berbagai pertanyaan dari panelis.

Menjelang acara puncak, yakni sehari sebelumnya adalah hari tenang. Dimana para kandidat ketua umum CSSMoRA yang mencalonkan diri tidak diperkenankan untuk melakukan berbagai bentuk kampanye. Kemudian tepat tanggal 26 Mei 2024 acara pemilihan umum ketua cssmora terlaksana. Semua anggota CSSMoRA UIN Walisongo berhak dan berkewajiban menggunakan hak suaranya untuk memilih antara kedua kandidat calon ketua umum yang baru.

Pemilu periode ini dilaksanakan di depan kantor fakultas syariah dan hukum mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Setelah itu langsung dilakukan perhitungan suara oleh panitia KPU CSSMoRA UIN Walisongo disertai pengawasan bawaslu. Dari 82 anggota CSSMoRA UIN Walisongo ada 16 suara yang diketahui golput atau tidak memilih dan 4 suara tidak sah. Hasil akhir perhitungan suara mengeluarkan nomor urut 02 atas nama Muhammad Ilham Awaludin menjadi pemenang pemilu dengan total 49 suara. Dan kandidat nomor urut 01 atas nama Farijil Humam dengan 13 suara.

Setelah perhitungan suara, Ilham Awaludin dinyatakan sebagai ketua terpilih dan dipersilahkan memberikan sepatah dua patah kata atas kemenangannya. Kegiatan pemilu ini diakhiri dengan sambutan ketua kpu dan foto bersama anggota CSSMoRA UIN Walisongo atas suksesnya kegiatan pemilu periode ini.

Loading

PERAN GENERASI MUDA DALAM PEMILU 2024

PERAN GENERASI MUDA DALAM PEMILU 2024

Pemilihan Umum (Pemilu) bukan hanya sekedar proses demokratis saja untuk menentukan seorang pemimpin, akan tetapi pemilu adalah sebuah momentum krusial yang menunjukkan betapa vitalnya peran generasi muda dalam menentukan arah masa depan suatu bangsa dan negara dimasa yang akan datang.Seiring dengan perkembangan zaman yang ada, pada bulan Juni 2023 lalu, August Mellaz, salah satu anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), beliau menyoroti potensi besar generasi milenial dan generasi Z. Yang mana jumlah generasi milenial dan generasi Z mencapai 116 juta pemilih atau 60% dari total pemilih nantinya, hal ini mencerminkan harapan akan kontribusi aktif generasi muda dalam mengukir sebuah sejarah dan membentuk peta politik ke depannya.

Yang menjadi tantangan utamanya sekarang adalah bagaimana mendorong generasi muda untuk turut andil dan menggunakan hak suaranya dalam pemilu nantinya. Keberhasilan demokrasi suatu negara tidak terlepas dari keterlibatan dan pemahaman politik yang baik dari seluruh elemen masyarakat yang ada, khususnya dari generasi muda. Edukasi politik menjadi fondasi utama dan yang paling penting yang perlu mendapat perhatian utama dan harus diperkuat guna mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi Pemilu 2024.

Aars dan Christesen dalam sebuah penelitiannya, “Education and Political Participation: The Impact of Educational Environments,” mereka berdua menegaskan bahwasanya pendidikan formal memiliki peran yang sangat krusial dalam menentukan tingkat partisipasi politik. Disamping Aars dan Christesen, Rico dan Jennings dalam studinya, “The Formation of Left-Right Identification: Pathways and Correlates of Parental Influence,” mereka berdua menyoroti peran orang tua sebagai penentu utama dalam membentuk identifikasi politik anak.

Selain dari pendidikan formal dan keluarga, juga terdapat pengaruh dari faktor luar seperti lingkungan sosial, dan juga eksposur terhadap informasi dari media massa dan internet yang juga turut membentuk pandangan politik generasi muda.Melalui partisipasi aktif dalam Pemilu, generasi muda tidak hanya memberikan hak suara mereka untuk memilih seorang pemimpin yang nantinya akan mewakili nilai-nilai mereka, tetapi disamping itu juga dapat menjadi agen pengubah dalam pembuatan suatu kebijakan, mempengaruhi agenda politik, dan nantinya akan memperjuangkan isu-isu yang dianggap penting bagi mereka dan juga masyarakat. Oleh karena itu mari bergandeng tangan bersama-sama untuk membangun bangsa yang demokratis dan juga berkeadilan melalui pengetahuan dan partisipasi aktif generasi muda.
Muhammad Muhaimin Thohri

Loading