Meningkatkan Skill Desain Anggota CSSMoRA melalui Pelatihan Cookies Edisi November 2025

Pada hari Ahad, 9 November 2025, Divisi Komunikasi dan Informasi (Kominfo) CSSMoRA UIN Walisongo Semarang telah melaksanakan kegiatan Pelatihan Cookies, yaitu program pelatihan desain grafis yang diperuntukkan bagi seluruh anggota CSSMoRA. Pelatihan ini berlangsung di Gazebo YPMI Al-Firdaus dan dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga selesai. Kegiatan terselenggara dengan lancar dan mendapat partisipasi yang antusias dari para anggota yang hadir.

Pelatihan Cookies merupakan salah satu program unggulan Divisi Kominfo dalam upaya meningkatkan kompetensi digital dan kreativitas anggota CSSMoRA, khususnya dalam bidang desain grafis dan pengelolaan konten visual. Kegiatan ini bukanlah pelatihan pertama, melainkan pelatihan kedua setelah sebelumnya diselenggarakan pada bulan Oktober 2025. Keberlanjutan program ini menunjukkan komitmen Divisi Kominfo dalam memberikan ruang pengembangan diri bagi anggota serta menjawab kebutuhan organisasi terhadap tenaga desain yang terampil dan kreatif.

Pada pelatihan kedua ini, Divisi Kominfo menghadirkan Raihan Zain sebagai narasumber. Beliau dikenal sebagai praktisi desain dan konten kreatif yang aktif berkecimpung dalam berbagai proyek digital. Dalam sesi materi, narasumber memberikan penjelasan mendalam mengenai dasar-dasar desain grafis, teori warna, komposisi visual, tipografi, hingga strategi membuat konten yang menarik dan relevan untuk media sosial organisasi. Selain pemaparan materi, peserta juga diajak untuk praktik langsung membuat desain dengan perangkat lunak desain yang umum digunakan. Hal ini bertujuan agar peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya dalam karya nyata.

Kegiatan berlangsung secara interaktif. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya, berdiskusi, serta melakukan konsultasi desain secara langsung dengan narasumber. Banyak peserta yang merasa terbantu karena dapat memahami kesalahan umum dalam desain serta memperoleh tips dan trik yang dapat diterapkan dalam pembuatan publikasi kegiatan CSSMoRA ke depannya.

Divisi Kominfo sebagai penyelenggara berharap bahwa melalui pelatihan ini, kemampuan anggota dalam membuat konten visual dapat meningkat signifikan. Desain yang baik dan informatif sangat dibutuhkan, mengingat CSSMoRA memiliki berbagai program dan kegiatan yang perlu dipublikasikan secara efektif untuk meningkatkan citra organisasi. Dengan adanya pelatihan rutin seperti Cookies, diharapkan anggota memiliki skill dasar yang kuat dan mampu berkontribusi secara optimal dalam proses kreatif di tiap divisi.

Selain itu, pelatihan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan relasi antaranggota CSSMoRA. Suasana pelatihan yang hangat dan bersahabat membuat peserta merasa nyaman untuk belajar bersama, bertukar ide, dan saling memberikan masukan.

 

Loading

KEPADA JARAK DAN WAKTU

 

Kepada jarak yang mengubah rasa

Dahulu menggebu akhirnya pilu

Kupendam rindu dikegelapan malam

Rembulan menjadi saksi cinta yang tertahan

 

Kepada waktu yang terus melaju

Keadaan ini semakin mengusik kalbu

Hadirnya hanya terdapat dalam kenangan

Tak kunjung tiba, tak kunjung dekat

 

Pada Tuhan Sang pencipta rasa

Ku sebut namanya dalam setiap doaku

Semoga Kau mendengar, semoga doaku tersampaikan

Rindu ini tak pernah surut, tak pernah meninggalkan

 

Kepada jarak dan waktu yang memisahkan

Sampaikan salam rinduku yang mendalam

Suatu hari kita akan bertemu

Mengurai rindu yang telah lama terpendam

 

Dalam doaku ada namamu

Dalam kalbuku ada rindu untukmu

Kepada jarak dan waktu, aku titipkan

Segala cinta yang belum terucapkan

 

 

Ciamis, 28 Juni 2024    

Loading

Unveiling the Mystery of Falak Science in Society

Unveiling the Mystery of Falak Science in Society

Falak science, or Islamic astronomy, is a field concerned with the observation and study of celestial bodies such as the sun, moon, and stars. In Islam, this knowledge plays a crucial role in determining prayer times and the beginning of Islamic months, including Ramadan and Eid. However, differences in methods used to determine the start of these months often lead to disagreements and conflicts.

Historically, two primary methods have been used: rukyat (direct observation) and hisab (astronomical calculations). Nahdlatul Ulama (NU) follows the rukyat method, adhering to the Prophet’s hadith that mandates visually sighting the moon before confirming a new month. Conversely, Muhammadiyah employs the hisab method, based on the wujudul hilal principle, which determines the start of a month purely through mathematical calculations without requiring direct moon sighting.

This methodological divergence has existed since the colonial era. During that time, rukyat was predominantly practiced by the Muslim community, whereas the Dutch colonial government relied on a fixed calendar system. Differences in regional altitudes also impacted moon sighting results, leading to variations in the declaration of Eid. This challenge persists today, where disparities in moon sighting continue to result in different Eid celebrations within the same country.

Modern astronomical advancements, including telescopes and digital tools, have significantly improved moon observation. Technologies such as computer programs and satellite imagery have enhanced the accuracy of astronomical calculations. Nevertheless, challenges remain, such as weather conditions obstructing observations and differing interpretations of imkan rukyat (visibility criteria for the crescent moon).

From a social perspective, varying Eid dates sometimes create the perception of disunity among Muslims. However, Islam regards differences as a form of divine mercy, and they should not be a source of division. As a country guided by Pancasila, Indonesia has made efforts to accommodate diverse perspectives in determining Islamic holidays. Government initiatives to unify differing viewpoints through consultation and consensus-building deserve recognition.

To bridge the gap in determining the start of Islamic months, several steps can be taken, including fostering dialogue between Islamic organizations, enhancing public literacy in astronomy, and promoting a standardized Hijri calendar. By doing so, the distinctions between hisab and rukyat can be managed wisely, ensuring they contribute to intellectual diversity rather than discord within the Muslim community.

The Importance of Falak Science in Modern Society

Beyond its role in determining religious observances, falak science has broader implications for society. It intersects with meteorology, navigation, and even space exploration. In the past, Muslim scholars such as Al-Battani and Al-Zarqali made significant contributions to the development of astronomical tables, which were later used by European scientists in their research.

In the modern era, falak science is essential for satellite technology, global positioning systems (GPS), and timekeeping. The precise calculations used in hisab are also applied in determining solar and lunar eclipses, planetary movements, and the synchronization of time zones. These applications highlight the continued relevance of Islamic astronomy in scientific advancements.

Bridging Traditional and Modern Approaches

As scientific advancements continue to evolve, there is a growing need to bridge traditional and modern approaches to falak science. While rukyat remains an essential practice rooted in Islamic traditions, integrating modern astronomical tools can enhance accuracy and reliability. Efforts to standardize criteria for moon sighting across different regions can help reduce inconsistencies in determining important Islamic dates.

Collaboration between religious scholars and astronomers is crucial in fostering a balanced approach. Establishing a unified Islamic calendar based on agreed scientific principles could promote harmony within the Muslim community while preserving the authenticity of traditional methods.

Encouraging Public Awareness and Education

Increasing public awareness and education about falak science can also play a significant role in addressing misconceptions. Many people are unaware of the complexities involved in moon sighting and its scientific basis. Educational programs, seminars, and workshops can help enhance understanding and appreciation of both rukyat and hisab methodologies.

Incorporating falak science into the educational curriculum, particularly in Islamic schools and universities, can equip future generations with the knowledge and skills necessary to engage with both religious and scientific perspectives. The use of digital platforms and social media can further facilitate the dissemination of information on the importance of accurate moon sighting practices.

Falak science remains a vital field that bridges religion and science, offering insights into celestial phenomena while playing a fundamental role in Islamic traditions. Although differences in determining the Islamic calendar persist, fostering dialogue, embracing technological advancements, and promoting education can help create a more unified approach. By acknowledging the value of both traditional and modern methodologies, the Muslim community can ensure that falak science continues to be a source of knowledge, unity, and progress.

 

Loading

Pemilihan Ketua Umum CSSMoRA UIN Walisongo Periode 2024-2025 Sukses: Muhammad Ilham Awaludin Terpilih Sebagai Ketua Baru

IMG_7225-min
IMG_7104-min
IMG_7100-min
IMG_7113-min
IMG_7237-min
previous arrow
next arrow

Pemilihan ketua umum CSSMoRA UIN Walisongo periode 2024-2025 sukses dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 26 Mei 2024 lalu. Pesta demokrasi ini merupakan sarana penyaluran suara anggota CSSMoRA untuk dapat memilih ketua umum yang baru. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan CSSMoRA UIN Walisongo mendapatkan kader kader baru yang membawa dobrakan perubahan lebih baik lagi.

Kegiatan pemilu diawali dengan adanya pendaftaran calon kandidat ketua pada tanggal 15 sampai 17 Mei 2024 kemudian dilanjutkan dengan verifikasi data pencalon pada tanggal 18 sampai 19 Mei 2024. Dari hasil tersebut, ada dua kandidat calon ketua umum CSSMoRA UIN Walisongo yang lolos seleksi. Yaitu atas nama Farijil Humam sebagai kandidat nomor urut 01 dan Muhammad Ilham Awwaludin dengan nomor urut 02.

Rangkaian pemilu kemudian dilanjutkan kampanye yang dilaksakan pada tanggal 21 sampai tanggal 24 Mei 2024. Disela kampanye meriah dari setiap kandidat ketua umum, dilaksanakan pula debat kandidat pada tanggal 23 Mei 2024 di Gazebo YPMI Al Firdaus. Pada debat ini, turut diundang panelis panelis berpengalaman yakni alumni CSSMoRA UIN Walisongo. Kehadiran para panelis memberikan kontribusi besar saat debat. Anggota cssmora lebih mengerti dan mempunyai gambaran tentang visi misi calon ketua yang akan mereka pilih berdasarkan berbagai pertanyaan dari panelis.

Menjelang acara puncak, yakni sehari sebelumnya adalah hari tenang. Dimana para kandidat ketua umum CSSMoRA yang mencalonkan diri tidak diperkenankan untuk melakukan berbagai bentuk kampanye. Kemudian tepat tanggal 26 Mei 2024 acara pemilihan umum ketua cssmora terlaksana. Semua anggota CSSMoRA UIN Walisongo berhak dan berkewajiban menggunakan hak suaranya untuk memilih antara kedua kandidat calon ketua umum yang baru.

Pemilu periode ini dilaksanakan di depan kantor fakultas syariah dan hukum mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Setelah itu langsung dilakukan perhitungan suara oleh panitia KPU CSSMoRA UIN Walisongo disertai pengawasan bawaslu. Dari 82 anggota CSSMoRA UIN Walisongo ada 16 suara yang diketahui golput atau tidak memilih dan 4 suara tidak sah. Hasil akhir perhitungan suara mengeluarkan nomor urut 02 atas nama Muhammad Ilham Awaludin menjadi pemenang pemilu dengan total 49 suara. Dan kandidat nomor urut 01 atas nama Farijil Humam dengan 13 suara.

Setelah perhitungan suara, Ilham Awaludin dinyatakan sebagai ketua terpilih dan dipersilahkan memberikan sepatah dua patah kata atas kemenangannya. Kegiatan pemilu ini diakhiri dengan sambutan ketua kpu dan foto bersama anggota CSSMoRA UIN Walisongo atas suksesnya kegiatan pemilu periode ini.

Loading

Webinar Nasional CSSMoRA UIN Walisongo: Menggapai Mimpi, Menerobos Batas Dunia dalam Menuntut Ilmu di Luar Negeri

IMG-20240526-WA0028
IMG-20240526-WA0027
IMG-20240526-WA0029
IMG-20240526-WA0032
IMG-20240526-WA0030
IMG-20240523-WA0044
previous arrow
next arrow

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap manusia, semakin jauh perjalanan kita menuntut ilmu maka semakin banyak kita mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang luas. Salah satunya bisa belajar di Luar Negeri adalah sebuah kesempatan yang sangat diinginkan oleh banyak orang. Kini, Departemen P3M atau Departemen Pemberdayaan Pesantren dan Pengabdian Masyarakat CSSMoRA UIN Walisongo kembali menghadirkan Webinar Nasional bertajuk tema “Menggapai Mimpi, Menerobos Batas Dunia; Memahami Tantangan dan Peluang Studi di Luar Negeri”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Mei 2024 pada pukul 17.45 sampai selesai dan dilaksanakan melalui via zoom meeting.

Rangkaian acara pembukaan kegiatan dipandu oleh Kms. Abizar Al-Ghifari sebagai MC. Dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars CSSMoRA oleh seluruh peserta yang hadir. Kemudian dilanjut berbagai susunan acara seperti sambutan ketua panita oleh Ahmad Munawir Baidlowi, sambutan ketua umum CSSMoRA UIN Walisongo yakni Muhammad Wahyudi Arafah, Sambutan Ketua Umum Nasional CSSMoRA oleh Faizal Amin, dan sambutan pengelola PBSB UIN Walisongo Bapak Ahmad Munif, M.Si sekaligus membuka acara webinar ini.

Dalam sambutannya, Bapak Ahmad Munif menyampaikan bahwa

“Di agama islam kita diwajibkan untuk menuntut ilmu sepanjang hidup kita, dimulai dari kita dilahirkan sampai meninggal dunia, yang mana terdapat di dalam hadist أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ. Jadi, jika ada seseorang yang tidak mau belajar semasa hidupnya maka dia sudah melanggar perintah agama. Selain kita bisa mendapatkan ilmu pada saat dikelas dan melalui buku-buku, kita juga bisa mendapatkan ilmu dari lingkungan sekitar. Mengenai kuliah diluar negeri diharapkan bisa mendapatkan pelajaran-pelajaran yang lebih bijak sehingga menjadikan seseorang itu menjadi lebih baik dan bisa memahami orang lain”.

Webinar Nasional CSSMoRA dimoderatori oleh Varas Awla Zakan Tajalla dan menghadirkan narasumber luar biasa Muhammad Arinal Haq yang saat ini sedang menempuh jenjang S2 di Manchester, Inggris sekaligus mendapatkan beasiswa LPDP Luar Negeri. Beliau merupakan presiden NAYS Indonesia dan seorang penulis buku yang berjudul Pada Sebuah Jalan Panjang Bernama Pulang.

Arinal Haq berbagi pengalamannya dalam webinar ini dengan ringan dan santai. Ia menyampaikan bahwa alasan kuliah di Luar Negeri bukan karena pendidikan di Indonesia kurang memadai, akan tetapi perlunya diri kita untuk mengembangkan potensi diri serta memperluas relasi dan karir. Banyak akses dan fasilitas pendidikan di Luar Negeri yang memadai, sehingga bisa menjadi sarana untuk menunjang dan mendukung pembelajaran yang sedang kita tempuh. Tak hanya itu, kita bisa mendapatkan berbagai award dengan mengekspor budaya Indonesia ke Luar Negeri. Pada saat ini, Peluang untuk bisa kuliah di Luar Negeri sangatlah besar, mulai dari beasiswa, Exchange, Magang Internasional dan lain sebagainya. Akan tetapi, tantangan yang harus dilalui juga sangatlah besar, perbedaan waktu salat, penyesuaian dengan sistem dan metode pengajaran, perbedaan bahasa dan adat kebiasaan, dan lain-lain. Jangan jadikan tantangan sebagai hal yang menakutkan, jadikanlah tantangan sebagai pacuan dalam berusaha. Ingat, tak ada pelangi yang akan menyapa, tanpa deras hujan sebelumnya. Mulai persiapkan semua itu dari sekarang karena tanpa aksi nyata, mimpi-mimpi hanya akan jadi angan belaka. Bangun dan wujudkan impian yang kamu punya.

Setelah penyampaian materi usai, sesi diskusi dibuka dengan dipandu oleh moderator. Para peserta terlihat antusias dan penuh semangat memberikan pertanyaan kepada narasumber. Panitia telah menyiapkan doorprize yang menarik bagi penanya terbaik, Arinal Haq juga memberikan bukunya kepada salah satu pemenang. Acara kemudian ditutup dengan foto bersama.

Loading

Bedah Esai #2: How to Write a Perfect Essay

IMG-20240526-WA0113
IMG-20240526-WA0129
IMG-20240526-WA0119
IMG-20240526-WA0103
previous arrow
next arrow

Pada hari Minggu, 19 Mei 2024, pukul 08.30 WIB, telah diselenggarakan Ngobrol Pintar atau Ngopi bertajuk “Bedah Esai #2: How to Write a Perfect Essay” di Gazebo YPMI Al-Firdaus. Acara ini merupakan bagian dari program kerja Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) CSSMoRA UIN Walisongo Semarang. Ngobrol Pintar atau Ngopi dilaksanakan secara rutin untuk mengupas isu-isu terkini, baik yang terjadi dikalangan mahasiswa, nasional dan internasional.

Setelah memahami teori pada pertemuan sebelumnya, kali ini para peserta diajak untuk mempraktekkan ilmu yang telah mereka peroleh. Seperti yang dikatakan oleh Mahatma Gandhi, “Satu ons praktek lebih berharga, dari satu ton teori”. Acara dimulai dengan pembukaan dengan memberi pengantar mengenai praktek kepenulisan oleh moderator yakni Masnunah Nurul Faizah (Anggota CSSMoRA 2023). Ngobrol kali ini dihadiri oleh anggota CSSMoRA, mulai dari angkatan 2021 sampai 2023.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh M. Fajri Kholili Zain, S.H., peraih wisudawan terbaik S1 Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo Tahun 2023. Dalam presentasinya, Fajri memberikan panduan tentang cara menulis esai yang sempurna. Beliau menekankan pentingnya praktik langsung dalam menulis untuk mengasah skill kepenulisan. Fajri juga berbagi berbagai teknik untuk membuat esai yang terstruktur dan menarik. Beliau berpesan pula bahwa berlatih secara konsisten akan sangat mempengaruhi gaya kepenulisan kita menjadi lebih baik. Seperti yang beliau sampaikan bahwasannya,

“Yang terpenting bukan apa yang dibicarakan, tetapi bagaimana cara membicarakannya. Penullis juga harus menawarkan daya tarik bagi pembaca. Hal ini bisa disajikan dalam cara argumentasi yang dapat menyakinkan dan mengajak pembaca”

Peserta diajak untuk langsung mempraktekkan menulis esai step by step, dari judul hingga kesimpulan. Setiap sesinya, peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil kerjanya dengan kerangka teori yang telah disampaikan, kemudian satu per satu dikoreksi oleh Fajri.

Setelah sesi praktek, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi. Peserta sangat antusias dalam mengajukan argumen mereka. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang mengacungkan tangan ketika sesi diskusi dibuka. Banyak dari mereka yang berbagi hasil esai mereka yang pernah dibuat dan meminta masukan dari pemateri, yang dijawab dengan antusias oleh Fajri. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan diharapkan seluruh anggota CSSMoRA dapat menerapkannya dalam kepenulisan yang akan dibuat, sehingga ilmu yang didapat bermanfaat. Penutupan acara dilakukan dengan kesimpulan singkat dari moderator, diikuti dengan sesi foto bersama.

Loading

Bedah Esai #1: Strategi Esai Tembus Nasional

IMG_7016-min
IMG_7011-min
IMG_7008-min
IMG_7009-min
previous arrow
next arrow

Mengutip dari Pramoedya Ananta Toer,

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

Pada hari Kamis, tanggal 9 Mei 2024, pukul 08.00 WIB, telah dilaksanakan Ngobrol Pintar yang mengusung tema “Bedah Esai #1: Strategi Esai Tembus Nasional”. Acara ini bertempat di Gazebo YPMI Al-Firdaus dan merupakan bagian dari program kerja Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) CSSMoRA UIN Walisongo. Diskusi ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Ngobrol Pintar yang secara rutin membahas isu-isu terkini mulai dari pendidikan, sosial, hingga politik.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh M. Muhaimin Thohri sebagai moderator yang memberi pengantar akan tujuan dan manfaat dari kepenulisan esai sendiri. Peserta yang hadir sangat antusias, terdiri dari anggota CSSMoRA. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dicki Suandi Permana, seorang mahasiswa berprestasi dari FISIP 2024.

Dalam penyampaiannya, Dicki Suandi berbagi berbagai strategi dan tips untuk menulis esai yang dapat menembus tingkat nasional. Ia menekankan pentingnya pemilihan tema yang relevan dan aktual serta penggunaan bahasa yang baik dan benar. Dicki juga menjelaskan bahwa struktur esai yang jelas dan menarik adalah kunci untuk menarik perhatian juri. Selain itu, ia memberikan tips untuk membuat pendahuluan yang kuat dan menyampaikan kesimpulan yang memuat solusi atau pandangan baru.

Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta sangat aktif dalam mengajukan pertanyaan, menunjukkan minat dan keingintahuan mereka mengenai strategi menulis esai yang sukses. Banyak dari mereka yang berbagi pengalaman pribadi dan meminta saran spesifik dari pemateri, yang dijawab dengan antusias oleh Dicki Suandi.

Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memenuhi harapan penyelenggara. Ngobrol Pintar kali ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis esai anggota CSSMoRA, sehingga mereka dapat berprestasi di tingkat nasional. Penutupan acara dilakukan dengan kesimpulan singkat dari moderator, diikuti dengan sesi dokumentasi. Secara keseluruhan, kegiatan “Bedah Esai #1: Strategi Esai Tembus Nasional” memberikan banyak manfaat bagi para peserta. Mereka mendapatkan wawasan baru dan termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan menulis esai mereka.

Loading

Menumbuhkan Semangat Wirausaha Muda: Workshop Santripreneur CSSMoRA UIN Walisongo

IMG-20240426-WA0002
IMG-20240426-WA0004
IMG-20240426-WA0001
IMG-20240426-WA0003
IMG-20240426-WA0005
previous arrow
next arrow

Departement PSDE atau Departement Pengembangan Sumber Daya Ekonomi CSSMoRA UIN Walisongo kembali menghadirkan workshop santripreneur bertajuk tema “Menjadi pengusaha muda sukses: menumbuhkan jiwa wirausaha dan kegigihan”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 24 April 2024 pada pukul 08.00 sampai 11.30 WIB dan digelar di gedung teater Fakultas Syariah dan Hukum lantai 3.

Rangkaian acara pembukaan kegiatan dipandu oleh Luthfi Najib dan Muhammad Muhaimin Thohri sebagai MC. Dilanjut menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars CSSMoRA oleh seluruh peserta yang hadir. Kemudian dilanjut berbagai susunan acara seperti sambutan ketua panitia oleh Muhammaad Husain As Sajad, sambutan ketua umum CSSMoRA UIN Walisongo yakni Wahyudi Arafah sekaligus dibukanya workshop santripreneur ini. Acara pembukaan ini kemudian ditutup dengan doa oleh Varas Aula Zakan Tajalla.

Dalam sambutannya, Husain As Sajad sebagai ketua panitia sekaligus koordinator departement PSDE menyampaikan tujuan diadakannya workshop santriprneur ini.

“Santri tidak cukup menguasai ilmu agama, tetapi juga keterampilan yang memadai di era sekarang, PSDE CSSMoRA mengadakan workshop supaya bisa menjadi bekal bagi anggota, agar bisa berwirausaha.”

Tuturnya.

Ketua Umum CSSMoRA UIN Walisongo, Wahyudi Arafah juga menyampaikan pentingnya diadakannya kegiatan ini. Nantinya, peserta diharapkan mampu menjadi pribadi mandiri yang bisa membuka lapangan baru sehingga dapat mengurangi pengangguran.

Workshop santripreneur dimoderatori oleh Farijil Humam, duta kampus UIN Walisongo 2022. Workshop ini menghadirkan narasumber luar biasa dari Jepara. Pemilik lebih dari seratus outlet makanan dan minuman. Pengusaha muda pemilik nama Muhammad Nizar Zulmi merupakan owner dari MauTeh Indonesia, Jago Chicken, Gi Boba, Kopukat dan masih banyak lagi yang sudah tersebar diberbagai kota seperti bogor, bekasi, kendal, dll.

Nizar Zulmi berbagi pengalamannya dalam workshop ini dengan ringan dan santai. Ia menyampaikan tentang bisnis yang sejatinya bukan tentang uang, namun tentang investasi pengalaman, relasi, dan ilmu. Dia juga menekankan bahwa dalam segala urusan, izin dan restu orangtua tetaplah yang utama. Menjadi pengusaha juga bukan tentang mengejar kekayaan, tetapi bagaimana kita bisa membantu orang lain sehingga termasuk investasi akhirat.

Dipenghujung materi, Nizar Zulmi memberikan semangat kepada para peserta untuk berani memulai berbisnis. Ia juga membagikan tips menjadi pengusaha muda seperti pengalamannya. Kegiatan workshop ini berjalan menyenangkan dengan bumbu doorprize dari narasumber untuk peserta yang berani maju menyampaikan gagasannya tentang materi yang disampaikan. Acara kemudian ditutup dengan penyerahan plakat kepada narasumber dan foto bersama.

Red. Irdlina Fitra Naliya Rusyda

Loading

CSSMoRA UIN Walisongo Gelar Rukyatul Hilal di Pantai Kartini Jepara: Hilal Tak Tampak, Diputuskan Istikmal

jepara1
jepara2
jepara3
jepara4
previous arrow
next arrow

Pada ahad, (11/03/2024). CSSMoRA UIN Walisongo mengadakan kegiatan rukyatul hilal di Pantai Kartini Jepara. Berdasarkan pengamatan anggota CSSMoRA dan beberapa pelaksana rukyat tidak mengidentifikasi keterlihatan hilal dikarenakan cuaca mendung. Hal tersebut juga didukung oleh data hisab dari tim hisab CSSMoRA yang mengatakan bahwa tinggi hilal masih di bawah standar kriteria visibilitas hilal MABIMS, oleh karena itu tidak terjadi adanya isbat hilal terlihat.

Melaksanakan rukyatul hilal haruslah ditempat-tempat yang strategis agar lebih mudah dalam melihatnya, Salah satu titik pelaksananya adalah di Pantai Kartini Jepara. Bukan hanya itu, dalam kegiatan tersebut, CSSMoRA mengirim beberapa anggotanya untuk ikut mengamati rukyatul hilal di beberapa titik rukyah, seperti di Planetarium UIN Walisongo, Pelabuhan Kendal, Pantai Mangunharjo Mangkang dan Pantai Kartini Jepara.

Pengamatan hilal di Pantai Kartini Jepara masih tergolong sepi (peminatnya), hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengamat yang hadir. Meskipun begitu kegiatan ini juga dihadiri oleh LFNU (Lembaga falakiyah Nahdlatul Ulama) Jepara dan UNISNU (Universitas Islam Nahdlatul Ulama) Jepara yang juga ikut meramaikan pengamatan di Pantai Kartini.

Tujuan utama diadakannya acara ini adalah untuk melaksanakan hisab rukyah bulan Ramadhan yang telah dicantumkan dalam proker tahunan CSSMoRA UIN Walisongo dan sekaligus mengajak anggota CSSMoRA untuk turun langsung kelapangan melaksanakan rukyatul hilal, hal tersebut disampaikan oleh Wahyudi Arafah sebagai ketua pelaksana kegiatan rukyah di Pantai Kartini Jepara.

“adanya kegiatan ini selain melaksanakan proker pengurus, kami membuat beberapa kelompok tim rukyah yang disebarkan ke lapangan untuk melaksanakan rukyat dan mengajak anggota untuk turun langsung melaksanakan rukyatul hilal”

ujarnya.

Tak hanya itu ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memberi pengalaman serta wawasan yang lebih luas, sehingga bisa menjadi ajang belajar langsung dilapangan, mengamati dan meneliti hilal oleh anggota CSSMoRA UIN Walisongo.

“Semoga dengan kegiatan ini memberi pengalaman dan wawasan baru kepada kita semua”

imbuhnya dalam wawancara ditempat setelah pelaksanaan rukyat.

Oleh : Heim Muhammad

Loading

Penyelenggaraan Pengamatan Rukyatul Hilal di Pantai Mangunharjo: Tantangan Cuaca dan Penguatan Kriteria Visibilitas Hilal MABIMS

kawakib 2
kawakib 4
kawakib1
kawakib3
PlayPause
previous arrow
next arrow

CSSMoRA UIN Walisongo – Pada Ahad, 11 Maret 2024, CSSMoRA UIN Walisongo melakukan pengamatan rukyatul hilal di Pantai Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh anggota CSSMoRA dan beberapa pelaksana rukyat menunjukkan bahwa tidak terlihatnya hilal disebabkan oleh cuaca yang mendung. Data hisab dari Tim Hisab CSSMoRA juga memperkuat kesimpulan ini dengan menunjukkan bahwa tinggi hilal masih berada di bawah standar kriteria visibilitas hilal MABIMS. Oleh karena itu, tidak ada penetapan isbat hilal yang terlihat berdasarkan pengamatan tersebut.

Melakukan observasi rukyatul hilal dilakukan di lokasi-lokasi strategis agar memudahkan pengamatannya. Salah satu lokasi untuk melakukan observasi adalah Pantai Mangunharjo mangkang. Namun, tidak hanya itu, dalam kegiatan tersebut, CSSMoRA mengirim beberapa anggotanya untuk turut serta dalam pengamatan rukyatul hilal di beberapa titik observasi lainnya, seperti di Planetarium UIN Walisongo, Pelabuhan Kendal, Pantai Mangunharjo Mangkang, dan Pantai Kartini Jepara.

Tujuan utama diadakannya acara ini adalah untuk menjalankan hisab rukyah bulan Ramadhan, yang telah dimasukkan ke dalam program kerja tahunan CSSMoRA UIN Walisongo. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mengajak anggota CSSMoRA turun langsung ke lapangan dalam melaksanakan rukyatul hilal.

Wahyudi Arafah, sebagai ketua pelaksana kegiatan rukyah CSSMORA, menyampaikan bahwa

“kegiatan ini tidak hanya melaksanakan program kerja pengurus, tetapi juga melibatkan pembentukan beberapa kelompok tim rukyah yang tersebar di lapangan untuk melakukan rukyat dan mengajak anggota untuk terlibat langsung dalam pelaksanaan rukyatul hilal.”

Selain itu, Wahyudi Arafah juga berharap bahwa melalui kegiatan ini, anggota CSSMoRA UIN Walisongo dapat memperoleh pengalaman dan wawasan yang lebih mendalam. Hal ini diharapkan dapat menjadi kesempatan belajar langsung di lapangan, di mana anggota dapat mengamati dan meneliti hilal secara langsung.

Oleh : Muhamad Mahmud Sidik

Loading